Belum ada judul....


Siang ini entah mengapa aku merasakan hari yang sangat berat. Teriknya siang hari, laparnya perut ditambah ke gelisahan hati

Aku putuskan untuk tidak langsung makan siang. Ke kamar mandi, kubasuh tangan, muka sampai kaki untuk mendinginkan otak yang sepertinya sudah mendidih. Lalu menuju ruangan mushola yang sebenarnya bukan tempat yang layak untuk berdoa, tapi itulah tempat setiap harinya aku bersujud.

Mencoba untuk berkonsentrasi dalam beribadah sulit memang, sampai rakaat terkahir pun tetap belum pernah aku khusuk. Tapi kali ini sedikit berbeda. Aku butuh bantuan Nya makanya aku shalat tepat waktu. Terbesit bacaan email dari seorang kawan yang telah menikah. Tertulis bahwasannya shalat tepat waktu lebih baik jika menunda, dan memang betul aku merasakannya saat itu. Ruangan yang biasanya berhawa lembab dan kering tiba-tiba aku merasakan ruangan itu berhawa sejuk.

Apakah aku sudah menjadi makhlukNya yang paling taat?Belum..sama sekali belum. Ini kulakukan hanya jika aku di rundung masalah, jika aku merasa tidak ada orang lain lagi yang bisa menghiburku, tapi aku bersyukur masih bisa mengingatnya....

Wahai sahabat, aku sangat malu membaca email dari mu, betapa ikhlasnya dirimu dalam menata hidup. Kau dapat kan seorang istri yang menurutku sempurna, kau dapat kan semua yang belum aku dapatkan saat ini. Ya, aku mulai belajar semua ini. Aku harus menerima segala keputusan ku di masa lalu. Aku tak mungkin hidup untuk masa lalu. Aku hidup untuk masa depan, sampai aku bisa melihat seperti orang tua yang lain. Yang menangis pada saat mencium kening sang anak tercinta untuk berumah tangga.

Ahh seandainya aku bisa memilih, aku pasti memilih seorang wanita yang sempurna. Toh aku juga merasa belum sempurna kenapa harus mencari yang sempurna?Apakah aku iri melihat sahabat-sahabat ku yang sudah menikah?Ya mungkin. Aku berusaha untuk mencari tulang rusukku yang hilang, mencari sinar yang bisa menerangi indahnya rumah dalam payung pernikahan.

Ini sekedar pelampiasan saja, daripada membuat orang lain tambah bingung dengan kelakuan ku.


NB : terimakasih kawan atas surat mu


It's now Facebook era














Siang malam ku selalu menatap layar terpaku untuk online online
online online

Tidur telat bangun pagi pagi, nyalain komputer online lagi
bukan mau ngetik kerjaan
email tugas diserahkan
tapi malah buka facebook
padahal face masih ngantuk
beler kaya orang mabuk
pala naik turun ngangguk ngangguk
sambil ngedownload empitri
colok iPod USB kiri
ngecekin postingan forum
ape ade balesannye? Belum

=============

Penggalan lirik di atas adalah lagunya Saykoji yang berjudul Online. Persis dengan apa yang di alami dengan teman saya. Tidur di sampingnya laptop, bangun tidur yang di lihat laptop/PDA, bahkan makan siang yang di pelototin juga laptop. Dengan semakin murahnya biaya internet, dan media yang di gunakan pun semakin beragam. Mulai berinternet menggunakan PC, Laptop, ataupun PDA/Smartphone. Bahkan blackberry saat ini sudah menanamkan aplikasi Facebook di dalamnya.

Hari gini nggak tahu Facebook, itulah ungkapan yang sering saya dengar. Bahkan jika saya berkenalan dengan orang yang baru maka saya pasti akan menanyakan account Facebooknya. Dan dengan Facebook pun saya bisa berkenalan lagi dengan teman SD/SMP yang sudah 16 tahun tidak pernah ketemu. Bahkan dengan Facebook saya bisa membuat sebuah Event dan saya publish ke Facebook sebagai invitation.

More People Need Connceted


Di era internet ini jarak bukan lah suatu halangan lagi. Saya mempunyai teman SD di Pontianak yang saya ukur jika menggunakan ini jaraknya kurang lebih 458 miles. Kalau menggunakan pesawat terbang butuh waktu sekitar 1 jam 10 menit. Di Facebook saya bisa melihat aktifitas, chatting, mood seseorang bahkan kenarsisan. Ada beberapa kawan yang bisa update Facebook lebih dari 10 kali dalam sehari.

Karena alasan jarak ataupun kesibukan inilah tanpa di sadari kita membutuhkan media yang mampu menanganinya. Yup dan kebutuhan itu di jawab oleh Mark Zukerberg sang penemu Facebook. Di Facebook banyak sekali kegiatan yang bisa di lakukan. Dimulai dari Quiz, Event Invitation, Chat, bahkan Jualan pun bisa.

Celakanya, karena saya bekerja di Perusahaan Konsultan. Banyak sekali project yang harus saya tangani salah satunya adalah Pemblokiran situs Facebook. Banyak alasan yang di utarakan. Di mulai karena membebenai beban bandwith, mengurangi produktifitas kerja sampai tertawa yang terlalu keras. Tetapi banyak jalan menuju Roma, ungkapan itu sepertinya cocok. Walau Facebook di block, Chat nggak bisa digunakan. Nah, teman saya yang kantornya di Block tersebut menggunakan HP/PDA untuk update ataupun melihat status dari temannya. Jangan-jangan besok kalau mau kerja HP/PDA tidak boleh di bawa selama jam kerja.

More People are connected


Facebook langsung booming, seakan-seakan kedatangannya memang di nantikan semua orang. Sampai sekarang lebih dari 3 milliar orang mempunyai account Facebook. Sebenarnya kalau di lihat dari sisi positifnya banyak hal yang bisa kita dapat. Bisnis pasti butuh koneksi dan koneksi bisa di dapat dari mana saja. Teman saya seorang enterpreanur yang mempunyai bisnis konveksi. Dengan Facebook dia menawarkan barang dagangannya. Ada juga kawan yang mengundang pesta perkawinannya dia lewat Facebook. Sebenarnya banyak sekali manfaat dari Facebook bahkan perusahaan sebesar Coca-cola, Toyota, Starbucks bahkan Presiden AS Barrack Obama menggunakan Facebook sebagai media kampanye dan pemasarannya.

How Facebook Are You??


Pernah melihat video di Youtube yang anak kecil baca puisi tentang ibunya yang sering melakukan aktifitas ber Facebook ria?Bahkan anak kecil itu yang bernama Serafina Ophelia Simanjuntak tiba-tiba menjadi bahan buah bibir dimana-mana. Video dan lirik puisinya di cari-cari orang, saya pun sempat tertawa begitu melihat sang anak membacakan puisi tersebut. kata-kata ini yang membuat saya tertawa

========

Sampai kapankah hubungan erat antara Ibu dan Facebook
Mungkin sampai akhir hayatnya.

Notebooknya akan dibawanya… ke…surga

========

Jadi seberapa seringnya kamu ber Facebook???Saya kembalikan lagi di diri masing-masing
*kembali ke Facebook maning....add saya ya!!!


NB : Inspired by www.tanadisantoso.com

KOPDAR AKBAR LOENPIA 09



Tertawa, seru, cekikikan, ceria dan guyub. Itulah Kopdar Akbar Loenpia kali ini. Menempati di halaman rumahnya Pak DP di Jl Papandayan. Rumah beliau yang luas memang tepat di gunakan untuk mengadakan kopdar kali ini. Kopdar yang kali ini juga akan memberikan bantuan kepada Panti Asuhan berikut beserta uang hasil dari sumbangan anak-anak loenpia.

Tanpa di komando, yang saat itu saya baru jetlag karena baru aja menginjakkan kaki di Semarang langsung menuju ke lokasi tentunya mandi dulu dan sarapan terlebih dahulu. Gelar tikar, masang soundsystem plus perlengkapan grafis. Satu persatu tukang loenpia pun berdatangan. Kotak-kotak hasil berisi pakaian pantas pakai langsung kami sortir dan kami pisahkan. Setelah di sortir Alhamdulillah terkumpul kurang lebih 7 kotak pakaian pantas pakai. Setelah selesai kami berkumpul, karena kali ini adalah kopdar akbar supaya lebih akrab kami mencoba memperkenalkan diri kami masing-masing. Karena menu sudah siap tersaji di meja kami pun langsung makan siang bersama tetapi apel-apel (panggilan untuk tukang loenpia wanita) segar yang kami persilahkan terlebih dahulu. Sambil merujak beberapa tukang loenpia menyibukkan diri dengan berolahraga (PSan, Arthello, Remi, Ping Pong) yang kebetulan tema kali ini mengambil tema adalah olah raga. Kami pun kedatangan saudara kami dari komunitas bengawan. beliau adalah AndyMSE, terimakasih mas Andy sudah bersedia datang.

Malamnya lanjut lagi kopdar di Klasik. Tempat ini persis di Puncak Bogor (walau saya belum pernah kesana). Dingin dan hawa yang segar. Kami pun langsung memesan makanan sesuai selera kami masing-masing. Setelah selesai Didut berpikir. Di sini kita makan rata-rata menghabiskan uang Rp 50.000. Di panti asuhan terdapat sekitar 16 Siswa. Walaupun sekolah itu termasuk ke dalam BOS, tetapi untuk kebutuhan sehari-hari seperti buku, alat-alat tulis dan sebagainya pasti mereka sangat membutuhkan. Seandainya dalam sebulan kita bisa menyisihkan paling nggak Rp 50.000 atau merelakan untuk tidak kopdar sekali dalam sebulan kami kira kita sanggup, mungkin bagi kami yang sudah bekerja hal ini tidak lah begitu memberatkan.

Jadi nih, dari ketikan saya diatas maksudnya adalah setelah sumbangan tersebut kita serahkan ke panti asuhan tersebut, rencana dari mas didut dan saya akan membuat semacam orang tua asuh. Setiap bulan mungkin bergiliran ada para tukang loenpia yang mau menjadi donatur tetapi di luar komunitas nggak apa-apa lo ikut membantu. Lebih lengkap bisa di tanyakan ke mas didut yang punya ide, karena saya hanya bantuin "hooh" aja tadi malam. Mungkin menurut kita kecil tetapi bagi mereka sangat berarti. Ada yang mau ikut menjadi bagian dari orang tua asuh??


 

Komentar Terbaru

Postingan Terbaru