Pontianak


Lahir dan besar di kota ini. Walau telah lama aku tinggalkan (terakhir kali 2 tahun yang lalu pada saat mudik lebaran)

Pertama kali Ayahku menginjakkan kaki di Pulau Borneo ini pada tahun 1980, tepat saat beliau baru menikah dengan Ibu ku. Karena tugas dinas dari Depnaker tempatnya bekerja maka dengan sedikit berat hati Ayahku yang berangkat dulu ke Pontianak baru kemudian Ibu ku menyusul

Dulu Ayah ngontrak di rumah yang sangat sederhana, di daerah Sungai Jawi Gg Kurnia. Tapi karena ada tawaran rumah dinas makan Ayahku menempati rumah tersebut yaitu di Komplek BLKI Jl AR Shaleh, yang kini Alhamdulillah rumah itu masih bagus dan terawat, senang rasanya bisa sedikit ber nostalgia dengan rumah itu

Tahun 1981 aku lahir, 6 tahun kemudian bersekolah di TK Islamiyah, setahun kemudian aku bersekolah di SD Mujahidin, lalu lulus dan meneruskan di SMP Muhammadiyah 1 Pontianak. Ahh banyak sekali kenangan yang aku dapat di sini. Terutama kulinernya yang aku masih ingat. Bubur pedas khas pontianak, sayur pacri, tempoyak, sambal blacan dan air tebu di daerah Untan.

Ahh hati ku pun mulai tertambat lagi di kota ini. Apakah aku akan selalu mengingat kota ini?Jawabannya mungkin saja. Seperti pepatah bilang Setinggi tingginya bangau terbau, akhirnya kembali ke kubangan juga. Tahun ini aku akan kembali ke Pontianak. Ada acara besar "temu alumni SD Mujahidin dan SMP Muhammadiyah", semoga aku bisa hadir. Melepas rindu dengan teman-teman yang sebaya. Sambil bercanda dengan bahasa Melayu yang sudah memudar ini karena kelamaan di Pulau Jawa

Orang Jawa turun ke dusun
Singgah sejenak di pinggir kota
Kami bawa sirih tersusun
Sudilah sepiak pembuka kata


Ya..Pontianak tetap sebagai kota yang sangat spesial di Hatiku karena disana aku menaruh harap dan asa tentang "aku dan dia"

Wanita itu.........


Wanita itu..”Hebat”

Mengapa hebat?Ya karena wanitalah sendiri lah yang bisa menentukan pasangan hidupnya. Wanita diberi hak untuk menentukan pendamping hidupnya dan diperkenankan menolak calon suami yang diajukan orang tua atau kerabatnya bila tidak menyukainya

“Tidak boleh seorang janda dinikahkan hingga ia diajak musyawarah (dimintai pendapatnya), dan tidak boleh seorang gadis dinikahkan hingga diminta izinnya.” Para sahabat berkata: “Wahai Rasulullah, bagaimanakah izinnya seorang gadis?” “Izinnya adalah dengan ia diam”, jawab Rasulullah


Wanita itu ibu kita

“Wahai Rasulullah, siapakah di antara manusia yang paling berhak untuk aku berbuat baik kepadanya?” Rasulullah menjawab, “Ibumu.” “Kemudian siapa?” tanyanya lagi. “Ibumu,” jawab beliau. Kembali orang itu bertanya, “Kemudian siapa?” “Ibumu.” “Kemudian siapa?” tanya orang itu lagi. “Kemudian ayahmu,” jawab Rasulullah


Disini bisa di lihat bahwa derajat Ibu (perempuan) lebih baik dalam hal Ayah. Hal itu disebabkan seorang ibulah yang merasakan kepayahan mengandung, melahirkan, dan menyusui. Ibulah yang bersendiri merasakan dan menanggung ketiga perkara tersebut, kemudian nanti dalam hal mendidik baru seorang Ayah ikut andil di dalamnya.


Wanita itu special

Di Indonesia ada di kenal beberapa hari besar, seperti Hari Kartini, Hari Ibu, Hari menyusui sedunia dan sebagainya. Sedangkan Ayah?Mungkin hanya lagunya Ebiet G Ade saja dan lagunya ADA band yang saya ketahui. Saya ingat celotehan yang di bawakan oleh Andy F Noya sewaktu bincang dengan JK dan Wiranto. “Dibalik kesuksesan anda..anda, pasti ada peran seorang istri di belakangnya..”


Wanita itu Cantik

Ehmm mungkin orang yang agak aneh aja kalau bilang wanita itu tidak cantik. Saya sih lebih memilih kecantikan dia itu dari Inner beauty, dari cara dia berbicara, cara dia menyelesaikan permasalahan dan sebagainya. Kalau cantik fisik?ya itu mutlak penilaian bagi seorang kaum Adam seperti saya, tapi ya lagi-lagi, cantik fisik mungkin hanya bertahan beberapa tahun bukan?


Surga itu dibawah kaki perempuan (Ibu)

Kodrat perempuan memiliki peran ganda yaitu sebagai penyejuk hati dan pendidik utama di dalam rumah tangga.

Dalam ajaran islam, penghormatan kepada ibu menempati urutan ke dua setelah sesudah iman kepada Allah (konsep tauhidullah QS : 31 Luqman : 14-15), sebegitu tingginya derajat kaum perempuan itu ya…..


Ada yang mau menambahkan lagi kehebatan kaum Hawa ini?


*Aku persembahkan “spesial” untuk mu…..

 

Komentar Terbaru

Postingan Terbaru